Kamis, 31 Oktober 2013

Review New Album of Shagah 'Thirteen Miles Away'

Project Title                                                        : Shagah
Album Title                                                         : Thirteen Miles Away
Genre                                                                   : Post Rock, Progressive Rock, Alternative Rock
Composed, Mixed & Produced by            : Leev Haning

Track List :
#1. Busur Hujan                                               
#2. Turn Me Into a Monster       
#3. Planet In Disarray                    
#4. Just Stay, Emma                       
#5. September is Ordinary
#6. Usif
#7. Toxicated Mushroom
                                               

Album ini berisi kumpulan instrument saya yang sudah mulai digubah semenjak awal tahun 2013 dan baru berhasil direkam pada bulan September 2013 lantaran keterbatasan sumber daya. Secara keseluruhan filosofi album ini lebih banyak mengambil thema mengenai perjalanan hidup pribadi saya dalam bermusik. Tekstur gitar yang sengaja dibuat kental dipadukan dengan eksperimen dalam musik elektronik serta emosi dari permainan efek gitar mengajak penikmat musik untuk mengerti akan tujuan hidup, harapan, harga diri, serta fenomena global.
Hal inilah yang menjadi alasan judul album Thirteen Miles Away. Bagi saya angka 13 merupakan angka penting dalam hidup saya di mana saya mulai memutuskan untuk menjadi seorang musisi sejak umur 13 tahun. Meskipun waktu yang berjalan membuktikan bahwa saya tidak mudah mencapai semua itu tetapi masih ada semangat dan gairah dalam bermusik yang semakin saya rasakan pada saat menciptakan, serta menggubah sebuah karya musik.
Meskipun masih banyak kekurangan pada saat proses mixing berlangsung tetapi album ini memiliki makna yang mendalam dan bisa menjadi pemicu kualitas musik yang saya harapkan terus berkembang.
Yang saya harapkan adalah saya masih diberi kesempatan untuk terus bermusik dan bebas menuangkan ide-ide saya dalam rangkaian nada. Tanpa mempedulikan berapa banyak orang yang akan mendengarkan musik saya, saya ingin tetap bermusik.
Shagah’s gigs : Ibanez Gio Art, KORG AX5G guitar effect


Free download album : www.reverbnation.com/shagah, www.youtube.com/shagah
 

Kamis, 26 September 2013

HOME RECORDING FOR BEGINNERS




Banyak orang yang ingin memulai karir bermusiknya dengan dana yang minim tapi masih bingung perlengkapan apa yang harus mereka miliki. Hal ini membuat saya teringat akan ambisi saya dulu sewaktu memutuskan untuk merekam karya musik ke dalam komputer saya. Banyak sekali kendala yang saya hadapi pada waktu itu.
Masalah noise yang terlalu besar, microphone yang kualitasnya parah, ruangan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan take vokal maupun gitar akustik, belum lagi suara track sebelumnya seringkali terdengar pada saat merekam track di bawahnya lantaran semua port mic maupun headset tergabung dalam satu souncard.
Berangkat dari masalah-masalah tersebut saya mulai memburu informasi dari majalah maupun internet. Banyak yang merekomendasikan Audio Interface atau Souncard External yang memang sengaja diproduksi untuk home recording. Banyak yang memiliki kualitas yang bagus tetapi harganya juga mahal. Untungnya saya berhasil menemukan satu Audio Interface yang pas untuk kantong yakni Behringer Xenyx 302 USB.
Banyak masalah yang dulu saya hadapi bisa terjawab dengan menggunakan produk ini. Masalah noise berkurang jika ingin menghilangkan noise bisa menggunakan software, dan yang saya menggunakan Adobe Audition CS5 dan hasilnya cukup memuaskan. Audio yang direkam masuk melalui USB dan langsung terbaca oleh software yang dipakai. Knob yang dirancang untuk memisahkan tidak tercampurnya suara pada track sangat membantu sehingga merekam multi track semakin mudah.
Buat yang ingin memulainya saya rekomendasikan produk ini mengenai harga bisa langsung dicek melalui internet. Ini adalah formasi yang saya pakai untuk home recording saya :
Gitar Ibanez Gio Art à Efek Gitar KORG AX5G àBehringer Xenyx 302 USBàSoftware Adobe Audition CS5
Selamat bermusik!

Kamis, 23 Mei 2013

karena situs .co.cc sudah tiada maka saya mengalihkan lagi blog ini
lama tak menulis sepertinya harus kembali dengan ide-ide yang lebih baru lagi dan lebih segar.
blog ini akan lebih membahas tentang musik dan pandangan musik dari Leev Haning.
Saat ini saya sedang berkonsentrasi pada pembuatan album instrument yang mungkin bulan depan sudah bisa di rilis. Mudah-mudahan bisa cepat selesai.

Minggu, 08 Mei 2011

I Have a Dream-Isabelo Magalit


Aku Punya Sebuah Impian
( I Have A Dream )
Dr. Isabelo Magalit
Saya punya sebuah impian …
Saya memimpikan bahwa dari dunia mahasiswa bangsa ini akan muncul secara terus menerus pria dan wanita yang mengasihi Tuhan Yesus lebih dari apapun dan membenci dosa lebih dari apapun.
Pria dan wanita yang mengenal Allah mereka, yang menaruh perhatian pada zaman mereka sehingga dapat melayani Allah yang hidup dalam generasi mereka. Pertama-tama mereka harus mengenal Allah mereka. Mengenal-Nya bukan hanya dengan kepala mereka, tetapi juga dalam pengalaman hidup sehari-hari. Tahu dengan yakin bahwa Allah itu hidup dan bahwa DIA adalah Allah yang bertindak. Ia bukanlah berhala yang bisu atau produk sia-sia dari khayalan manusia. Ia adalah suatu pribadi yang begitu jelas bekerja dalam hidup mereka sehingga menjadi satu-satunya alasan yang cukup dapat menjelaskan mengapa mereka behitu berbeda dengan semua orang lain di dunia. Mereka berbeda sebab mereka mengenal Allah secara pribadi.
Orang-orang ini bukanlah pertapa-pertapa yang hidup selamanya di biara untuk merenungkan misteri-misteri Ilahi. Mereka adalah pria dan wanita sejati yang hidup di tengah kenyataan masa kini yang sulit dihadapi : kemiskinan, penderitaan, ketidakadilan. Dalam situasi hidup sehari-hari itulah, bukan dalam atmosfir religius, mereka mengalami realitas kehadiran Kristus dan dapat membagikannya kepada orang lain. Mereka dapat membagikan kabar baik tentang Kristus dalam bentuk yang bermakna bagi orang-orang sejamannya, dalam bentuk yang mudah dimengerti. Mereka mengenal Allah dan menaruh perhatian kepada zamannya, sehingga mereka terus menerus terkait dengan pelayanan pendamaian dua pihak yang bermusuhan : makhluk ciptaan yang berdosa dan mementingkan diri sendiri disatu pihak dan Allah yang kudus yang mengasihi mereka dipihak lain.
Sebagian dari mereka dalam impian saya, akan menjadi pendeta, mengisi mimbar-mimbar Injili terkenal dikota-kota besar. Ada bunyi ungkapan : Seperti pendetanya, seperti itu jugalah jemaatnya.Semangat gereja, sebagai umat Allah, ditentukan oleh kekuatan yang datang dari Firman yang diberitakan. Apakah kita mmberikan penekanan yang terlalu berlebihan pada pelayanan Firman? Dalam Kisah Para Rasul kita diberitahu bahwa Para Rasul dibebaskan dari pelayanan meja, supaya mereka dapat mengkhususkan diri pada pelayanan Firman. Tidak heran bahwa Lukas menggambarkan perkembangan dan pertumbuhan gereja mula-mula dengan kata-kata ini : “ Maka Firman Tuhan makin tersebar dan makin di dengar oleh banyak orang.” Kis 12: 24. Bila gereja-gereja ini menjadi menara kekuatan bagi masyarakat dan bangsa, maka dibutuhkan pengkhotbah-pengkhotbah Injili yang besar di mimbarnya. Perhatikan semangat All Souls Church di London, sebagian besar diturunkan oleh pelayan pendetanya, John Stott. Tapi pendeta-pendeta tersebut tidak hanya akan ada dikota-kota besar. Mereka juga ada ditempat-tempat terpencil, penduduknya tidak terlalu maju dan juga penghasilannya rendah. Tapi mereka juga sama butuhnya akan pelayanan Firman, dan mereka membentuk satu populasi yang besar. Bagaimana manusia yang punya kemampuan dimotivasi untuk tinggal dan bekerja didaerah terpencil? Ini salah satu bagian dari mimpi tersebut, bahwa orang-orang yang mengenal Kristus dan FirmanNya akan menganggap dirinya seperti tidak punya reputasi.
Baik untuk mimbar dikota besar maupun dikota kecil, pelayan-pelayan Firman perlu dilatih dengan baik. Jadi, saya memimpikan sekolah teologi terbaik dengan pengajar-pengajar terbaik yang setia kepada jiwa Injili. Jiwa Injili berarti bahwa Injil adalah yang pertama dan terutama, menjadi milik yang paling berharga. Ada kecenderungan untuk menceraikan nilai Ilmiah dengan jiwa Injili : Mereka yang tampak paling ilmiah dalam teologi tidak lagi percaya dalam Injil, dan mereka yang mengkhotbahkan Injil dengan sepenuh hati sering kali tampak mengabaikan ilmiah. Jadi, kita memiliki teolog-teolog yang tidak percaya kepada penginjil-penginjil yang tidak berpikir. Dikotomi ini adalah bidat. Rasul Paulus adalah penginjiil sekaligus teolog. Kita harus memulihkan keseimbanngan antara nilai ilmiah dan ibadah ini karena kita tidak dapat memelihara tradisi Injili tanpa berhati-hati dalam teologi.
Dari manakah akan datang profesor-profesor seminaris semacam itu? Dari manakah Calvin dan B.B.Warfield masa depan akan muncul? Mereka akan muncul dari antara anda sekalian dan generasi-generasi mahasiswa setelah anda.
Orang-orang terbaik dibutuhkan bukan hanya di mimbar dan di seminari, tetapi juga di universitas-universitas. Dari situlah munculnya para pemimpin bangsa kita dan itulah tempat dimana orang Kristen perlu mengambil bagian bila mereka betul-betul punya perhatian atas bangsa ini. Kita harus menanam orang-orang di dunia perguruan tinggi sebagai pemberita injil kepada mahasiswa, profesor, ketua jurusan, pengawas, rektor. Kita tidak sedang mengharapkan seluruh universitas dipertobatkan. Juga bukannya kita mengharapkan bahwa pendidikan akan membuat orang jadi Kristen.
Tidak ada jalan lain sampai kepada Allah selain melalui iman dan pertobatan. Akan tetapi kita percaya bahwa sekelompok kecil orang Kristen yang betul-betul ikut berperan dalam dunia perguruan tinggi akan menghasilkan dua hal: pertama, menginjili pada hari ini orang-orang yang akan menjadi pemimpin dimasa depan, kedua menolong memulihkan perguruan tinggi yang ideal-yaitu mempersiapkan prian dan wanita yang dapat berpikir untuk diri mereka sendiri, dan dapat memilih nilai-nilai hidup yang lebih tinggi, dan mau untuk menggunakan pendidikan mereka untuk melayani orang lain.
Dari dunia mahasiswa juga akan muncul orang-orang profesional –dokter, insinyur, ahli hukum, pelaku bisnis dan orang yang menangani mass media. Perhatikan dampaknya bila ada sedikit saja orang Kristen yang setia di Persekutuan dokter Filipina, mungkin akan ada pelayanan medis yang cukup bagi 60% bangsa kita yang saat ini tidak memperoleh pelayanan dokter sampai saat kematian mereka. Dan bila kelompok dokter tidak dapat merubah arah PMA dalam hal ini, sebagian besar dari mereka tetap harus pergi secara pribadi ke daerah-daerah terpencil, di klinik-klinik misi, di mana tidak ada orang lain dipersiapkan untuk pergi. Dalam kunjungannya baru-baru ini, Dr. Han Suyin menceritakan tentang seorang dokter Cina yang berumur 80 tahun yang secara sukarela mau pergi melayani ke propinsi yang paling jauh. Mengapa orang Kristen ingin yang lebih mudah? Saya gembira bahwa beberapa orang dokter kita mau melakukan hal itu. Tapi kita butuh lebih lagi.
Sekali lagi saya berpikir tentang pelaku bisnis. Betapa banyaknya yang dapat dilakukan seorang pelaku bisnis Kristen. Baru-baru ini saya mendapat kehormatan untuk memberikan ceramah pada pengurus Christian Businessmen di Manila. Kami mempelajari 1 Tim dan menemukan bahwa Allah memberikan segala sesuatu denga kelimpahan untuk kita nikmati. Sehingga tidak ada salahnya untuk menjadi kaya.
Tapi sikap sebenarnay dari seorang kaya terhadap kekayaannya ditujukan oleh seberapa yang ia berikan kepada orang lain dan seberapa yang ia gunakan untuk dirinya sendiri. Tidak ada salahnya untuk menghasilkan banyak uang, yang salah adalah menghabiskan untuk diri kita sendiri. Betapa kita membutuhkan pelaku bisnis Kristen.
Saya memimpimpikan juga bahwa ada orang-orang Kristen yang akan terjun dalam industri ferfilman. Pertama-tama mereka harus menghasilkan film-film penginjilan yang berkualitas sehingga dapat diputar di bioskop kelas atas. Tapi bukan hanya film penginjilan, juga film-film yang dapat meningkatkan nilai-nilai kehidupan masyarakat dan bangsa. Ini bukanlah impian kosong; Prof. Timothy Yu dari jurusan komunikasi Hong Kong Babtist College menyatakan bahwa mereka berusaha untuk mencapai dua hal sebagai tujuan: penginjilan dan peningkatan sosial-melalui infiltrasi dalam industri film di sana.
Kita tidak hanya butuh pembuat film tapi juga jurnalis. Kita memiliki sangat sedikit penulis yang dapat mengkomunikasikan kabar baik, dan sangat sedikit yang dapat menghasilkan literatur yang dapat membangun kehidupan orang percaya. Sementara kita bersyukur atas saudara-saudara kira dari Barat atas produk-produk berkualitas dari mereka, kita harus punya keinginan bahwa literatur terbaik untuk bangsa kita di tulis oleh bangsa kita sendiri. Kita tidak hanya butuh literatur untuk orang Kristen, tapi penulis-penulis Kristen untuk pers sekuler.
Mimpi saya mencakup juga lahirnya para politisi dan pembaharu sosial yang bertemu membahas Firlan Allah, mendiskusikan kebutuhan bangsa dan menyusun rencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui aksi sosial dan politik. Orang-orang ini meliputi hakim, gubernur, anggota kongres, industrialis, kepala daerah, dan pekerja sosial. Ini bukan idealisme kosong. Kita punya teladan yaitu Clapham Sect pada abad 19 di Inggris. Kita punya contoh William Wilberforce yang bersama dengan rekan-rekan sepemikirannya mengupayakan dihapuskannya perbudakan dan perdagangan budak. Perbaikan kondisi penjara dan menegakkan pendidikan dasar.
Akhirnya impian saya adalah melihat rumah tangga Kristen yang tidak terhitung banyaknya –sebagai tempat di mana kasih dan keadilan dibungkus dalam darah dan daging dalam kehidupan sehari-hari. Tempat di mana calon-calon warga negara di masa mendatang dididik, di mana orang Kristen muda dibesarkan dalam iman, sementara tetangga-tetangga menerima pemberitaan injil dari orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh memperhatikan mereka. Betapa sering kita kurang menghargai peran rumah tangga Kristen. Dalam jaman kebebasan kaum wanita seperti sekarang, betapa mudahnya bahkan untuk wanita Kristen sekalipun menganggap mengatur rumah tangga adalah pekerjaan kelas dua, suatu bentuk perbudakan oleh kaum pria. Tapi coba pertimbangkan Susannah Wesley dan pengaruhnya terhadap kebangunan rohani oleh kelompok Methodist pada abad 18. Atau pertimbangkan berapa banyak hakim, rektor, gubernur dan profesional terkemuka lainnya muncul dari keluarga Jonathan Edwards. Dalam kedua kasus tersebut para ibu memegang peranan utama. Pendeta, teolog, profesor, profesional, penulis, politikus, keluarga Kristen –yang kesetiaan tertingginya adalah kepada Kristus dan Injilnya. Dengan orang-orang seperti ini dalam Gereja Tuhan, kita akan dapat mendukung dan mengirim misionaris ke Asia, ke dunia muslim, ke Afrika, ke Amerika Latin dan bahkan ke Barat yang mengalami era pasca kekritenan.
Dalam kongres penginjilan Singapura 2 tahun lalu, Petrus Oktavianus dari Indonesia menjejaki kegerakan misi dari Yerusalem ke Eropa ke Amerika. Kemudian ia mengatakan bahwa fokus berikutnya adalah Asia. Dari Asia akan muncul gelombang misionaris selanjutnya. Apakah Bpk. Octavianus hanya bermimpi? Saya ikut bermimpi dengannya.
Ini adalah satu visi yang besar. Apakah kita punya waktu? Saya tidak tahu. Komunis mungkin menguasai negeri ini sebelum kita betul-betul punya kesempatan. Atau mungkin Tuhan Yesus sudah datang besok atau bahkan nanti malam. Kita tahu, sehingga kita hidup hari ini, dan esok, dan 20 tahun lagi seolah-olah kita tidak memiliki waktu.
Dua puluh tahun? 1990. Paling tidak akan butuh waktu selama itu untuk melihat sebagian besar mimpi saya mulai menjadi kenyataan. Mungkin saya sudah tidak ada saat itu. Jadi maukah saya memberikan sisa hidup saya untuk impian ini? Tahun 1964 ketika lulus dari kedokteran saya berkata kepada Tuhan, ”ya... saya akan menghabiskan 2 atau 3 tahun di pelayanan mahasiswa”. Itu 7 tahun yang lalu. Sekarang saya sedang dipersiapkan untuk meninvestasikan seluruh waktu hidup saya kalau memang itu menyukakan hati Tuhan Yesus.

Selasa, 23 November 2010

Pantaskah Gus Dur disebut Pahlawan?

Beberapa bulan yang lalu muncul topik tentang perencanaan memberi gelar pahlawan kepada Gus Dur tetapi sempat tertunda. Mari kita lihat apakah Gus Dur sudah pantas disebut pahlawan?

Berikut adalah profil beliau dan yang telah ia lakukan selama masih hidup :
Kyai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia bergabung ke Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), organisasi yg terdiri dari kaum intelektual muslim progresif dan sosial demokrat. LP3ES mendirikan majalah yang disebut Prisma dan Wahid menjadi salah satu kontributor utama majalah tersebut.
Pada pemilihan umum legislatif 1982, Wahid berkampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebuah Partai Islam yang dibentuk sebagai hasil gabungan 4 partai Islam termasuk NU. Wahid menyebut bahwa Pemerintah mengganggu kampanye PPP dengan menangkap orang seperti dirinya. Namun, Wahid selalu berhasil lepas karena memiliki hubungan dengan orang penting seperti Jendral Benny Moerdani.
Pada tahun 1987, Abdurrahman Wahid menunjukan dukungan lebih lanjut terhadap rezim tersebut dengan mengkritik PPP dalam pemilihan umum legislatif 1987 dan memperkuat Partai Golkar Suharto. Ia kemudian menjadi anggota MPR mewakili Golkar. Meskipun ia disukai oleh rezim, Wahid mengkritik pemerintah karena proyek Waduk Kedung Ombo yang didanai oleh Bank Dunia. Hal ini merenggangkan hubungan Wahid dengan pemerintah, namun saat itu Suharto masih mendapat dukungan politik dari NU.
Juli 1997 merupakan awal dari Krisis Finansial Asia. Soeharto mulai kehilangan kendali atas situasi tersebut. Gus Dur didorong untuk melakukan reformasi dengan Megawati dan Amien, namun ia terkena stroke pada Januari 1998. Dari rumah sakit, Wahid melihat situasi terus memburuk dengan pemilihan kembali Soeharto sebagai Presiden dan protes mahasiswa yang menyebabkan terjadinya kerusuhan Mei 1998 setelah penembakan enam mahasiswa di Universitas Trisakti. Pada tanggal 19 Mei 1998, Gus Dur, bersama dengan delapan pemimpin penting dari komunitas Muslim, dipanggil ke kediaman Soeharto. Soeharto memberikan konsep Komite Reformasi yang ia usulkan. Sembilan pemimpin tersebut menolak untuk bergabung dengan Komite Reformasi. Gus Dur memiliki pendirian yang lebih moderat dengan Soeharto dan meminta demonstran berhenti untuk melihat apakah Soeharto akan menepati janjinya. Hal tersebut tidak disukai Amien, yang merupakan oposisi Soeharto yang paling kritis pada saat itu. Namun, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada tanggal 21 Mei 1998. Wakil Presiden Habibie menjadi presiden menggantikan Soeharto.
Pada Juni 1999, partai PKB ikut serta dalam arena pemilu legislatif. PKB memenangkan 12% suara dengan PDI-P memenangkan 33% suara. Dengan kemenangan partainya, Megawati memperkirakan akan memenangkan pemilihan presiden pada Sidang Umum MPR. Namun, PDI-P tidak memiliki mayoritas penuh, sehingga membentuk aliansi dengan PKB. Pada Juli, Amien Rais membentuk Poros Tengah, koalisi partai-partai Muslim. Poros Tengah mulai menominasikan Gus Dur sebagai kandidat ketiga pada pemilihan presiden dan komitmen PKB terhadap PDI-P mulai berubah.
Pada 7 Oktober 1999, Amien dan Poros Tengah secara resmi menyatakan Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden. Pada 19 Oktober 1999, MPR menolak pidato pertanggungjawaban Habibie dan ia mundur dari pemilihan presiden. Beberapa saat kemudian, Akbar Tanjung, ketua Golkar dan ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan Golkar akan mendukung Gus Dur. Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali berkumpul dan mulai memilih presiden baru. Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 dengan 373 suara, sedangkan Megawati hanya 313 suara.
Pada Maret 2000, pemerintahan Gus Dur mulai melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan GAM hingga awal tahun 2001, saat kedua penandatangan akan melanggar persetujuan. Gus Dur juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme dicabut.
Pada September 2000, Gus Dur menyatakan darurat militer di Maluku karena kondisi di sana semakin memburuk. Pada saat itu semakin jelas bahwa Laskar Jihad didukung oleh anggota TNI dan juga kemungkinan didanai oleh Fuad Bawazier, menteri keuangan terakhir Soeharto. Pada bulan yang sama, bendera bintang kejora berkibar di Papua Barat. Gus Dur memperbolehkan bendera bintang kejora dikibarkan asalkan berada di bawah bendera Indonesia. Ia dikritik oleh Megawati dan Akbar karena hal ini. Pada 24 Desember 2000, terjadi serangan bom terhadap gereja-gereja di Jakarta dan delapan kota lainnya di seluruh Indonesia.
Pada bulan Maret 2001, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melawan disiden pada kabinetnya. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra dicopot dari kabinet karena ia mengumumkan permintaan agar Gus Dur mundur. Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot dengan alasan berbeda visi dengan Presiden, berlawanan dalam pengambilan kebijakan, dan diangap tidak dapat mengendalikan Partai Keadilan, yang pada saat itu massanya ikut dalam aksi menuntut Gus Dur mundur. Dalam menanggapi hal ini, Megawati mulai menjaga jarak dan tidak hadir dalam inagurasi penggantian menteri. Pada 30 April, DPR mengeluarkan nota kedua dan meminta diadakannya Sidang Istimewa MPR pada 1 Agustus.
Pada Agustus 2005, Gus Dur menjadi salah satu pemimpin koalisi politik yang bernama Koalisi Nusantara Bangkit Bersatu. Bersama dengan Try Sutrisno, Wiranto, Akbar Tanjung dan Megawati, koalisi ini mengkritik kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, terutama mengenai pencabutan subsidi BBM yang akan menyebabkan naiknya harga BBM.
Pada tahun 1993, Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award, sebuah penghargaan yang cukup prestisius untuk kategori Community Leadership.
Ia mendapat penghargaan dari Simon Wiethemthal Center, sebuah yayasan yang bergerak di bidang penegakan Hak Asasi Manusia. Wahid mendapat penghargaan tersebut karena menurut mereka ia merupakan salah satu tokoh yang peduli terhadap persoalan HAM. Gus Dur memperoleh penghargaan dari Mebal Valor yang berkantor di Los Angeles karena Wahid dinilai memiliki keberanian membela kaum minoritas, salah satunya dalam membela umat beragama Konghucu di Indonesia dalam memperoleh hak-haknya yang sempat terpasung selama era orde baru. Wahid juga memperoleh penghargaan dari Universitas Temple. Namanya diabadikan sebagai nama kelompok studi Abdurrahman Wahid Chair of Islamic Study. Pada 21 Juli 2010, meskipun telah meninggal, ia memperoleh Lifetime Achievement Award dalam Liputan 6 Awards 2010. Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Sinta Nuriyah, istri Gus Dur.
Doktor kehormatan
Gus Dur juga banyak memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari berbagai lembaga pendidikan:
• Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand (2000)[73]
• Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (2000)[73]
• Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari Pantheon Universitas Sorbonne, Paris, Perancis (2000)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand (2000)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Twente, Belanda (2000)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Jawaharlal Nehru, India (2000)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Soka Gakkai, Tokyo, Jepang (2002)
• Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Universitas Netanya, Israel (2003)
• Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan (2003)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Sun Moon, Seoul, Korea Selatan (2003)
Dilihat dari prestasi yang telah dicatat, mari kita bandingkan dengan syarat-syarat pahlawan menurut aturan resmi Indonesia :
1. Warga Indonesia yang telah meninggal dunia.
2. Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
4. Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia
5. Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya, tidak sesaat, dan melebihi tugas yang diembannya.
6. Perjuangannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
7. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
8. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
9. Pantang menyerah pada lawan ataupun musuh dalam perjuangannnya.
10. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang merusak nilai perjuangannya.
Hal tersebut dapat dipercaya jika terdapat adanya :
1. Daftar uraian riwayat hidup dan perjuangan beliau oleh yang bersangkutan secara tertulis dengan ilmiah, disusun sistematis, serta berdasarkan data yang akurat
2. Daftar dan bukti Tanda Kehormatan yang pernah diterima/diperoleh
3. Catatan pandangan/pendapat tokoh masyarakat tentang Pahlawan Nasional yang bersangkutan
4. Foto-foto/gambar dokumentasi yang menjadi potret perjuangan beliau yang bersangkutan
5. Telah diabadikan namanya melalui sarana monumental sehingga dikenal masyarakat
APAKAH GUS DUR SUDAH PANTAS DISEBUT PAHLAWAN??


Selasa, 26 Oktober 2010

Review album baru Linkin Park 'A Thousand Suns'

Album yang dirilis tanggal 14 September 2010 ini berisi 15 track. Dan 5 track di antaranya berdurasi sekitar satu menit dan merupakan track instrument. Dalam album ini Linkin Park mencoba memberikan aransemen music yang bersifat sangat baru dan terkesan tidak biasa untuk band yang sudah lama dikenal sebagai band Nu Metal.

Album yang dirilis tanggal 14 September 2010 ini berisi 15 track. Dan 5 track di antaranya berdurasi sekitar satu menit dan merupakan track instrument. Dalam album ini Linkin Park mencoba memberikan aransemen music yang bersifat sangat baru dan terkesan tidak biasa untuk band yang sudah lama dikenal sebagai band Nu Metal. Tema-tema yang dihadirkan adalah tema social(kekerasan,politik,motivasi) hal ini bisa kita dengar dari track-track pendek yang di antaranya terdapat pidato orang-orang terkenal seperti Mario Savio dan Marthin Luther King.

Aransemen music lebih kearah tekno sehingga sound yang dihasilkan lebih mirip album Reanimation tetapi lebih alternatif. Jadi untuk fans Linkin Park yang mengharapkan kali ini Linkin Park menghadirkan sound metal sepertinya harus kecewa. Perbedaan dengan album-album sebelumnya ada dalam aransemen mereka di mana dalam album ini instrument piano lebih banyak ditonjolkan selain beat hip hopnya, kegarangan PRS Custom dari Brad Delson tidak ditonjolkan lagi beserta hentakan drum dari Rob Bourdon.

Ada beberapa hal yang tidak biasa dari sound album ini antara lain dalam lagu The Messenger menggunakan gitar akustik dengan paduan suara Chester yang khas menghasilkan sound yang santai tetapi emosional. Selain itu dalam lagu ‘When They Come For Me’ Linkin Park menyajikan sound etnic India yang dipadukan dengan beat hip hop. Lebih unik lagi dalam lagu Jornada del Muerto yang berbahasa Jepang.

Secara keseluruhan sound metal asli linkin park sudah mati di album ini. Tetapi ide-ide dalam album A Thousand Suns bagi saya benar-benar jenius. Sepertinya Linkin Park akan terus berinovasi dalam musik mereka. Buktinya? Debut mereka menduduki peringkat pertama di 15 negara..yeah make some noise for Linkin Park